Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Senin, 30 November 2009

Nose Therapy !


Our noses have left and right nostrils. Are these nostrils having the same function for inhaling (breathe in) and exhaling (breathe out)?
Kita memiliki hidung berlubang disebelah kiri dan disebelah kanan, apakah fungsinya sama untuk menghirup dan membuang nafas?

Actually it's not the same and we can feel the difference. Accordingly, the right side represents the sun and the left side represents the moon.
Sebenarnya fungsinya tidak sama dan dapat kita rasakan bedanya; sebelah kanan mewakili matahari (mengeluarkan panas) dan sebelah kiri mewakili bulan ( mengeluarkan dingin).

When having headache, try to close your right nostril and use your left nostril to do breathing for about 5 min. The headache will be gone.
Jika sakit kepala, cobalah menutup lubang hidung sebelah kanan dan bernafaslah melalui hidung sebelah kiri dan lakukan kira-kira 5 menit, sakit kepala akan sembuh.

If you feel too tired, do it the opposite way. Close your left nostril and breathe through your right nostril. After a while, you will feel refresh again.
Anda merasa lelah, lakukan bolak-balik. Tutup lubang hidung sebelah kiri dan bernafaslah melalui hidung sebelah kanan. Tak lama kemudian, Anda akan merasakan segar kembali.

Because the right side belongs to heat, so it gets hot easily. The left side gets cold easily.
Sebab lubang hidung sebelah kanan mengeluarkan panas, sehingga gampang sekali panas, Lubang hidung sebelah kiri mengeluarkan dingin..

Women breathe mainly with their left nostril, so they get calm down easily.
Perempuan bernafas lebih dengan hidung sebelah kiri, sehingga hatinya gampang sekali dingin.

Men breathe mostly with their right nostril, so they get angry easily.
Laki-laki bernafas lebih dengan hidung sebelah kanan, sehingga gampang sekali marah.

When we wake up, do we notice which nostril breathes faster? Is it the left side or the right side?
Apakah Anda ada memperhatikan pada saat bangun, lubang hidung sebelah mana yang bernafas lebih cepat ? Sebelah kiri atau kanan ?

If the left nostril breathes faster, you will feel very tired. Close your left nostril and use your right nostril for breathing and you will get refresh quickly.
Jika lubang hidung sebelah kiri bernafas lebih cepat, Anda akan merasa sangat lelah. Tutuplah lubang hidung sebelah kiri dan gunakan lubang hidung sebelah kanan untuk bernafas, Anda akan merasa segar kembali dengan cepat.

You can teach your kids about it. The effect of breathing therapy is much better for adults.
Cara tersebut boleh diajarkan kepada anak-anak, tetapi efeknya akan lebih baik diterapkan kepada orang dewasa.

I used to have painful headache. When consulted a doctor, he told me jokingly," You will be all right if you get married!" The doctor did not bullshit me as he had his theory and supported with testimony.
Saya biasanya merasakan sakit kepala, dan rasanya nyeri. Kemudian saya berobat ke dokter dan beliau mengatakan ,"Anda akan sembuh jika berumah tangga!" Dokter itu tidak bicara omong kosong. Apa yang dia sampaikan didukung dengan teori dan kesaksian.

During that time, I used to have headache every night and I was not able to study. I took medicine but I was not cured.
Pada saat itu, setiap malam saya merasakan sakit kepala dan tidak dapat belajar. Saya makan obat, tetapi tidak dapat sembuh..

One night as I sat down to medidate, I closed my right nostril and breathed with my left nostril. In less than a week, it seemed that my headache problem had left me! I continued doing it for about a month and since then there was no recurrence of headache in me.
Pada suatu malam. saya duduk bersemedi dan menutup lubang hidung sebelah kanan dan bernafas dengan lubang hidung sebelah kiri.. Dalam kurang dari satu minggu, sakit kepala saya sembuh. Saya teruskan melakukannya selama 1 bulan, sejak malam itu sampai sekarang , sakit kepala saya tidak kambuh lagi.

This is my own experience. I used to tell others who also suffer headache to try this method as it was effective for me. It also works for those who have tried as well. This is a natural therapy, unlike taking medicines for a long time may have side effect. So, why don't you try it out?
Ini adalah yang saya alami sendiri. Saya beritahukan kepada orang lain, jika sakit kepala, boleh mencoba cara tersebut, sebab sangat efektif buat saya. Banyak orang pun telah mencoba dan berhasil. Ini adalah terapi alami, tidak seperti memakan obat dalam jangka panjang akan ada efek sampingnya. Jadi kenapa Anda tidak mencobanya ?

Practice the correct ways of breathing (breathe in and breathe out) and your body will be in a very relaxing condition. Selalulah mecoba terapi perrnafasan ini, tubuh Anda akan merasa sangat tenang sekali (rileks)

Pengemis Terkaya di Indonesia (maybe)


Cak To, begitu dia biasa dipanggil. Besar di keluarga pengemis, berkarir sebagai pengemis, dan sekarang jadi bos puluhan pengemis di Surabaya. Dari jalur minta-minta itu, dia sekarang punya dua sepeda motor, sebuah mobil gagah, dan empat rumah. Berikut kisah hidupnya.

Cak To tak mau nama aslinya dipublikasikan. Dia juga tak mau wajahnya terlihat ketika difoto untuk harian ini. Tapi, Cak To mau bercerita cukup banyak tentang hidup dan ”karir”-nya. Dari anak pasangan pengemis yang ikut mengemis, hingga sekarang menjadi bos bagi sekitar 54 pengemis di Surabaya.

Setelah puluhan tahun mengemis, Cak To sekarang memang bisa lebih menikmati hidup. Sejak 2000, dia tak perlu lagi meminta-minta di jalanan atau perumahan. Cukup mengelola 54 anak buahnya, uang mengalir teratur ke kantong.

Sekarang, setiap hari, dia mengaku mendapatkan pemasukan bersih Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Berarti, dalam sebulan, dia punya pendapatan Rp 6 juta hingga Rp 9 juta.



Cak To sekarang juga sudah punya rumah di kawasan Surabaya Barat, yang didirikan di atas tanah seluas 400 meter persegi. Di kampung halamannya di Madura, Cak To sudah membangun dua rumah lagi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk emak dan bapaknya yang sudah renta. Selain itu, ada satu lagi rumah yang dia bangun di Kota Semarang.

Untuk ke mana-mana, Cak To memiliki dua sepeda motor Honda Supra Fit dan sebuah mobil Honda CR-V kinclong keluaran 2004.

***

Tidak mudah menemui seorang bos pengemis. Ketika menemui wartawan harian ini di tempat yang sudah dijanjikan, Cak To datang menggunakan mobil Honda CR-V-nya yang berwarna biru metalik.

Meski punya mobil yang kinclong, penampilan Cak To memang tidak terlihat seperti ”orang mampu”. Badannya kurus, kulitnya hitam, dengan rambut berombak dan terkesan awut-awutan. Dari gaya bicara, orang juga akan menebak bahwa pria kelahiran 1960 itu tak mengenyam pendidikan cukup. Cak To memang tak pernah menamatkan sekolah dasar.

Dengan bahasa Madura yang sesekali dicampur bahasa Indonesia, pria beranak dua itu mengaku sadar bahwa profesinya akan selalu dicibir orang. Namun, pria asal Bangkalan tersebut tidak peduli. ”Yang penting halal,” ujarnya mantap.

Cak To bercerita, hampir seluruh hidupnya dia jalani sebagai pengemis. Sulung di antara empat bersaudara itu menjalani dunia tersebut sejak sebelum usia sepuluh tahun. Menurtu dia, tidak lama setelah peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI.

Maklum, emak dan bapaknya dulu pengemis di Bangkalan. ”Dulu awalnya saya diajak Emak untuk meminta-minta di perempatan,” ungkapnya.

Karena mengemis di Bangkalan kurang ”menjanjikan”, awal 1970-an, Cak To diajak orang tua pindah ke Surabaya. Adik-adiknya tidak ikut, dititipkan di rumah nenek di sebuah desa di sekitar Bangkalan. Tempat tinggal mereka yang pertama adalah di emprean sebuah toko di kawasan Jembatan Merah.

Bertahun-tahun lamanya mereka menjadi pengemis di Surabaya. Ketika remaja, ”bakat” Cak To untuk menjadi bos pengemis mulai terlihat.

Waktu itu, uang yang mereka dapatkan dari meminta-minta sering dirampas preman. Bapak Cak To mulai sakit-sakitan, tak kuasa membela keluarga. Sebagai anak tertua, Cak To-lah yang melawan. ”Saya sering berkelahi untuk mempertahankan uang,” ungkapnya bangga.

Meski berperawakan kurus dan hanya bertinggi badan 155 cm, Cak To berani melawan siapa pun. Dia bahkan tak segan menyerang musuhnya menggunakan pisau jika uangnya dirampas. Karena keberaniannya itulah, pria berambut ikal tersebut lantas disegani di kalangan pengemis. ”Wis tak nampek. Mon la nyalla sebet (Kalau dia bikin gara-gara, langsung saya sabet, Red),” tegasnya.

Selain harus menghadapi preman, pengalaman tidak menyenangkan terjadi ketika dia atau keluarga lain terkena razia petugas Satpol PP. ”Kami berpencar kalau mengemis,” jelasnya.

Kalau ada keluarga yang terkena razia, mau tidak mau mereka harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu untuk membebaskan.

***

Cak To tergolong pengemis yang mau belajar. Bertahun-tahun mengemis, berbagai ”ilmu” dia dapatkan untuk terus meningkatkan penghasilan. Mulai cara berdandan, cara berbicara, cara menghadapi aparat, dan sebagainya.

Makin lama, Cak To menjadi makin senior, hingga menjadi mentor bagi pengemis yang lain. Penghasilannya pun terus meningkat. Pada pertengahan 1990, penghasilan Cak To sudah mencapai Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per hari. ”Pokoknya sudah enak,” katanya.

Dengan penghasilan yang terus meningkat, Cak To mampu membeli sebuah rumah sederhana di kampungnya. Saat pulang kampung, dia sering membelikan oleh-oleh cukup mewah. ”Saya pernah beli oleh-oleh sebuah tape recorder dan TV 14 inci,” kenangnya.

Saat itulah, Cak To mulai meniti langkah menjadi seorang bos pengemis. Dia mulai mengumpulkan anak buah.

Cerita tentang ”keberhasilan” Cak To menyebar cepat di kampungnya. Empat teman seumuran mengikutinya ke Surabaya. ”Kasihan, panen mereka gagal. Ya sudah, saya ajak saja,” ujarnya enteng.

Sebelum ke Surabaya, Cak To mengajari mereka cara menjadi pengemis yang baik. Pelajaran itu terus dia lanjutkan ketika mereka tinggal di rumah kontrakan di kawasan Surabaya Barat. ”Kali pertama, teman-teman mengaku malu. Tapi, saya meyakinkan bahwa dengan pekerjaan ini, mereka bisa membantu saudara di kampung,” tegasnya.

Karena sudah mengemis sebagai kelompok, mereka pun bagi-bagi wilayah kerja. Ada yang ke perumahan di kawasan Surabaya Selatan, ada yang ke Surabaya Timur.

Agar tidak mencolok, ketika berangkat, mereka berpakaian rapi. Ketika sampai di ”pos khusus”, Cak To dan empat rekannya itu lantas mengganti penampilan. Tampil compang-camping untuk menarik iba dan uang recehan.

Hanya setahun mengemis, kehidupan empat rekan tersebut menunjukkan perbaikan. Mereka tak lagi menumpang di rumah Cak To. Sudah punya kontrakan sendiri-sendiri.

Pada 1996 itu pula, pada usia ke-36, Cak To mengakhiri masa lajang. Dia menyunting seorang gadis di kampungnya. Sejak menikah, kehidupan Cak To terus menunjukkan peningkatan…

***

Setiap tahun, jumlah anak buah Cak To terus bertambah. Semakin banyak anak buah, semakin banyak pula setoran yang mereka berikan kepada Cak To. Makanya, sejak 2000, dia sudah tidak mengemis setiap hari.

Sebenarnya, Cak To tak mau mengungkapkan jumlah setoran yang dia dapatkan setiap hari. Setelah didesak, dia akhirnya mau buka mulut. Yaitu, Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari, yang berarti Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per bulan.

Menurut Cak To, dia tidak memasang target untuk anak buahnya. Dia hanya minta setoran sukarela. Ada yang setor setiap hari, seminggu sekali, atau sebulan sekali. ”Ya alhamdulillah, anak buah saya masih loyal kepada saya,” ucapnya.

Dari penghasilannya itu, Cak To bahkan mampu memberikan sebagian nafkah kepada masjid dan musala di mana dia singgah. Dia juga tercatat sebagai donatur tetap di sebuah masjid di Gresik. ”Amal itu kan ibadah. Mumpung kita masih hidup, banyaklah beramal,” katanya.

Sekarang, dengan hidup yang sudah tergolong enak itu, Cak To mengaku tinggal mengejar satu hal saja. ”Saya ingin naik haji,” ungkapnya. Bila segalanya lancar, Cak To akan mewujudkan itu pada 2010 nanti.

wahhh.............

Gile, kaya juga y cuman jadi pengemis,,,,,,,
ckckckckck

Jumat, 27 November 2009

Guru yang Baik Adalah Guru yang Tidak Baik !


Ada yang unik di salah satu program studi yang saya ikut mengelola, yaitu mahasiswa-mahasiswa program studi tersebut sering melontarkan komplain atas seorang dosen yang mereka anggap tidak dapat mengajar dengan baik.

Bahkan ada mahasiswa yang mengatakan bahwa indeks prestasinya rendah karena harus mengikuti kuliah sang dosen selama tiga semester.

Namun tidak ada sama sekali mahasiswa yang mengeluhkan sistem pengajaran salah satu kolega sang dosen yang notabene juga tidak mengajar dengan baik. Hal ini diakibatkan karena di akhir semester hampir semua mahasiswa mendapatkan nilai A.

Menurut hemat saya, mahasiswa-mahasiswa tersebut hanya melihat masalah ini dari sisi kepentingan sesaat mereka. Mungkin sangat mengherankan bagi mereka (bahkan bagi para staf pengajar lain) mengapa saya mati-matian mempertahankan agar sang dosen tetap dapat mengajar.

Saya kembali teringat film Mandarin yang berjudul pendekar dewa mabuk yang dibintangi oleh Jackie Chan. Dalam film ini, atas perintah orangtuanya, Jackie digambarkan menjadi seorang murid dari seorang guru silat dewa mabuk yang sangat disegani. Sang murid merasa pelajaran silat tersebut sama sekali tidak menarik dan sang guru benar-benar membosankan, bahkan menjengkelkan. Contohnya, digambarkan bagaimana ia harus menimba air dengan menggunakan sendok sambil melakukan sit-up, sementara ia melihat sang guru “ngorok” sehabis mabuk.

Tak tahan dengan sistem pendidikan ini sang murid melarikan diri. Dalam perjalanannya ia bertemu dengan tokoh penjahat utama. Singkat cerita ia dihajar habis-habisan dan dipermalukan karena terpaksa terbirit-birit dengan hanya menggunakan pakaian dalam. Di sini sang murid baru sadar bahwa ia belum memiliki cukup ilmu untuk menghadapi dunia nyata. Ia merasa harus kembali ke gurunya, meski hal ini bukan merupakan perkara mudah karena sang guru sudah terlanjur kecewa. Film ini berakhir seperti sudah diduga, dengan pengertian sang murid dan kerja keras kedua pihak, ia kemudian dapat mengalahkan tokoh kejahatan terhebat sekalipun.

Apa yang diceritakan oleh Jackie Chan saya kira tidak ada bedanya dengan apa yang terjadi di dalam kelas pada program studi yang saya ceritakan. Sang guru yang mati-matian saya pertahankan adalah satu-satunya peneliti bertaraf internasional yang kami miliki. Tahun ini hanya beliau yang mendapatkan sekaligus dua penghargaan publikasi internasional dari universitas.

Bukannya saya menolak pendapat bahwa guru yang baik adalah guru yang dapat dengan cepat membuat murid paham bagaimana menggunakan persamaan Newton untuk menghitung kecepatan apel yang jatuh dari atas gedung. Namun untuk level universitas, guru yang baik adalah guru yang dapat melaksanakan semua poin tri-dharma perguruan tinggi. Jadi, guru ideal di sini (meski sulit sekali untuk didapatkan) adalah guru yang dapat mengajar dengan baik, yang merupakan peneliti berkelas internasional, dan yang tidak segan-segan untuk turun ke masyarakat.

Guru yang dapat mengajar dengan baik cukup banyak ditemukan di universitas-universitas besar, namun guru yang baik sekaligus peneliti berkelas internasional sangatlah langka. Walaupun demikian, saya melihat ada beberapa staf pengajar yang masih dapat bertahan sebagai peneliti di tingkat internasional. Meski mereka bukanlah guru yang mudah difahami mahasiswa, dalam pandangan saya merekalah pendekar sakti yang diceritakan di atas. Hanya mereka yang dapat menuntun mahasiswa untuk menuju the real research.

Saat ini riset berskala internasional sangat penting untuk mendongkrak posisi universitas-universitas kita yang sudah sangat terpuruk di tingkat Asia saja. Apalagi jika sebuah universitas telah mengikrarkan diri untuk menjadi sebuah reseach university, maka seluruh sivitas akademika harus saling bahu membahu untuk meningkatkan porsi penelitian. Tanpa riset yang sesungguhnya, universitas hanyalah sekolah lanjutan yang berani meng-klaim diri sebagai tempat mengembangkan ilmu. Sementara lulusannya sama dengan pendekar baru yang masih kurang ilmu silatnya untuk menghadapi dunia nyata. Saya sangat khawatir, jika pendekar-pendekar muda ini segera bertemu dengan penjahat yang sangat sakti, yaitu globalisasi.

Ketika kuliah S3 dahulu, saya pernah memiliki seorang dosen yang sulit sekali difahami baik tulisan maupun ucapannya. Boleh dikatakan, saat itu saya merasakan bencana besar! Namun anehnya, beliau memiliki satu grup riset yang sangat besar dan hampir semua mahasiswa di kelas itu ingin menjadi kandidat doktor di bawah bimbingan beliau. Hal ini dapat terjadi karena saat itu beliau merupakan seorang leader dalam komunitas dunia untuk bidang yang ia geluti. Di lain pihak, seorang profesor yang sangat saya sukai kuliahnya, memiliki karakter dan nasib yang hampir bertolak belakang. Bagi saya, dia adalah seorang profesor yang sabar, bijaksana, dan dapat menjelaskan materi kuliah secara gamblang. Meski demikian, hanya beberapa kandidat doktor saja yang memilih dia.

Suatu hari institut kami merayakan ulang tahun salah seorang pendiri institut. Saking sepuhnya, beberapa murid beliau sudah menjadi profesor-profesor senior yang hampir pensiun. Seorang di antara mereka maju ke mimbar dan menceritakan betapa ia sering tertidur dalam perkuliahan sang guru akibat monotonnya kuliah. Namun akhirnya ia menyadari betul bahwa guru yang paling tidak baik mengajarnya adalah guru terbaik baginya, karena ia terpaksa belajar sendiri untuk memahami isi kuliah sang guru. Usaha tersebut merupakan latihan pertama baginya untuk secara mandiri memahami suatu subyek ilmu, suatu hal yang kemudian ia temukan sudah mutlak dalam penelitian program doktor. Jika seorang mahasiswa tidak pernah mampu untuk belajar secara mandiri, maka ia tidak akan pernah mampu melakukan the real research, karena di sana terlalu banyak hal baru yang belum pernah dijamah manusia yang harus ia pelajari sendiri.

Nobody can help you there, or you have to go back to your previous (ugly) teacher!

dikutip dari tulisan
Terry Mart~~~~

Kamis, 19 November 2009

Peringkat Bangsa yang Paling Bahagia di Dunia

huft,,,,

ketemu lagi......

mau share dikit ni, ada hasil survei terbaru yang lumayan menghebohkan baru-baru ini. Siapakah “Bangsa yang Paling Bahagia di Dunia”? Apakah bangsa yang paling makmur? Paling kaya-raya di dunia? Ternyata tidak juga.

Amerika hanya ada di urutan 23. Banyak bangsa-bangsa terkaya, menurut survei ini justru tidak terlalu bahagia. Berdasarkan data yang dikumpulkan Adrian White dari Universitas Leicester, dengan sumber-sumber yang ekstensif (UNESCO, CIA, the New Economics Foundation, WHO, etc), dan mencakup 80.000 responden di seluruh dunia, maka diperoleh hasil, bahwa bangsa paling bahagia di dunia adalah… DENMARK. Dan dari sini juga dihasilkan peringkat global bangsa-bangsa, dari yang paling bahagia sampai yang paling tidak bahagia.

Inilah daftarnya (20 besar, Satisfaction With Life Index) :
1. DENMARK
2. Swiss
3.. Austria
4. Islandia
5. Bahama
6. Finlandia
7. Swedia
8. Bhutan
9. Brunei
10. Canada
11. Irlandia
12. Luxemburg
13. Kosta Rika
14. Malta
15. Belanda
16. Antigua
17. Malaysia
18. Selandia Baru
19. Norwegia
20. Seycheles

Dan yang lainnya :
23. Amerika
26. Australia
35. Jerman
41. Inggris
53. Singapura
64. INDONESIA
76. Thailand
82. China
90.. Jepang
102. Korea Selatan
125. India

Dan 3 negara yang paling merana hidupnya adalah :
176. Kongo
177. Zimbabwe
178. Burundi.

INDONESIA, lumayan, berada di urutan tengah, dan lebih bahagia dibanding saudara-saudaranya sesama manusia di Thailand, China, Jepang, Korea, dan India. Padahal Jepang, Korea Selatan, dan China jelas-jelas jauh lebih kaya dan makmur dibanding kita.

Kebahagiaan disini diukur dari kepuasaan subyektif masyarakatnya pada Tingkat Kesehatan (dan juga akses kesehatan murah), Kekayaan Relatif, dan Akses Ke Pendidikan. Bangsa yang sehat dan ongkos kesehatannya terjangkau, memiliki kekayaan yang cukup, dan tingkat pendidikannya cukup baik katanya akan relatif lebih bahagia.

Tapi faktor yang juga penting disini adalah tingkat Pengharapan, atau Ekspektasi terhadap hidup. Semakin rendah ekspektasi masyarakatnya, makin mudah dia bersyukur dan berbahagia. Sedang makin tinggi ekspektasi seseorang, makin banyak Keinginannya, makin sulit dia merasa puas, dan bahagia.

DAN KENAPA DENMARK PALING BAHAGIA?

Berdasarkan penelitian, orang-orang Denmark sangat bahagia karena mereka selalu merasa hidup mereka cukup. Contentment. Mereka tidak sekaya orang Amerika atau Jepang, tidak punya mobil atau rumah super mewah, tapi mereka bersyukur dengan hidup mereka. Mereka kemana-mana juga lebih suka jalan kaki atau naik sepeda, karena lebih menyenangkan, santai, dan udaranya juga segar. Dan mereka tidak usah pusing soal banyak hal, dari mobil yang mesti bagus, pembayarannya, perawatannya, bensinnya, atau macet di jalan. Naik sepeda memang menyenangkan.

Mereka tentu juga ingin hidup lebih baik, sukses, materi, tapi tidak merasa perlu sampai diperbudak kesuksesan. Sukses itu penting, tapi menikmati hidup, keluarga, dan teman adalah nilai hidup yang utama, dan sukses tidak perlu mengganggu hal itu. Pendidikan disana gratis. Begitu juga dengan biaya kesehatan, dan Jaminan penuh untuk Hari tua. 3 hal yang mungkin terpenting dalam hidup, dan mereka menikmatinya dengan gratis berkat pemerintahan yang baik.

Masyarakat Denmark ternyata juga cenderung punya harapan yang rendah. Mereka berusaha, tapi tidak pernah berharap macam-macam. Ini membuat tiap kesuksesan kecil saja sudah membuat mereka begitu bahagia. Dan bila gagal, mereka lebih gampang menerimanya, dan mereka bisa langsung mulai berusaha lagi. Begitu saja.

Dan bangsa-bangsa lain yang “tidak bahagia”, termasuk banyak negara terkaya di dunia, adalah yang orang-orangnya cenderung tidak pernah puas. Mereka terdikte keinginan dan ambisi-ambisinya. Amerika contohnya punya "american dreams". Masalahnya, dan ironi terbesarnya adalah, kalau anda sampai begitu bernafsunya mengejar kebahagiaan (dan kebahagiaan yang lebih besar), anda justru akan terjebak. Terjebak dalam pertempuran merebut kebahagiaan yang tidak pernah berakhir, dan anda justru tidak akan pernah merasakan kebahagiaan itu. Dan ini terbukti secara saintifik.

Dan itulah bangsa paling bahagia di dunia. Denmark. Sebuah bangsa dengan masyarakat yang:
1. Bersyukur, bersyukur, bersyukur
2. Punya impian dan keinginan yang realistik
3. Tidak membanding-bandingkan dengan orang lain
4. Jaminan dari pemerintah yang cukup


yupz, intinya kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang.
Jangan pernah mengeluh.....
enjoy ur life and keep move on..... !

permasalhannya bukan karena salah atau benar pilihan kita, tetapi seberapa berani kita menghadapi apa yang menjadi pilihan kita tersebut

The Story of Sally

Yupz, kali ini w mw cerita dikit nich. . . . .

hope be useful . . . !
enjoy the read ~_~

Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apa pun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. hanya operasi yang sangat mahal, dan mereka tidak punya biaya untuk itu.

Sally mendengar ayahnya berbisik, "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang"

Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkan semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitungnya secara cermat, tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat.

Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi kesebuah apotik disudut jalan. Ia menuggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian. Tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan melambai-lambaikan tangan, tapi gagal. Akhirnya ia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil!!!

"Apa yang kamu perlukan?", tanya apoteker tersebut dangan suara marah. "Saya sedang berbicara dengan pelanggan saya!"
"Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya", Sally menjawab dengan nada yang sama.

"Dia sakit, dan saya ingin membeli keajaiban."
"Apa yang kamu katakan?", tanya sang apoteker.
"Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwanya sekarang, jadi berapa harga keajaiban itu?"
"Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu."
"Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya."

Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya.
"Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?."
"Saya tidak tahu," Jawab Sally. Air mata mulai menetes di pipinya.
"Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya. . ., tapi saya juga mempunyai uang."

"Berapa uang yang kamu punya?," tanya pria itu lagi.
"Satu dollar dan sebelas sen," jawab Sally dengan bangga.
"Dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia."
"Wah kebetulan sekali," kata pria itu sambil tersenyum.
"Satu dollar sebelas sen. . ., harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu." Dia mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata: "Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu"

Pria itu adalah dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah
terkenal. Operasi dilakukan tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Geogi dapat kembali kerumah dalam keadaan sehat.

Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut.

"Operasi itu," Bisik orang tuanya, "adalah seperti keajaiban, saya tidak dapat membayangkan berapa harganya"

Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga harga keajaiban tersebut. Satu dollar dan sebelas sen, ditambah dengan keyakinan.

Selasa, 17 November 2009


7 keajaiban yang bisa Anda dapatkan setelah menangis dan berair mata.



Siapa bilang menangis tak ada gunanya? Kelamaan menangis memang bisa bikin mata merah dan bengkak. Tapi jangan salah, menangis dan mengeluarkan air mata ternyata bisa jadi obat ajaib yang berguna bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Apa saja?


Dikutip dari Beliefnet, ini dia 7 keajaiban yang bisa Anda dapatkan setelah menangis dan berair mata.

1. Membantu penglihatan

Air mata ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.

2. Membunuh bakteri

Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.

3. Meningkatkan mood

Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.

4. Mengeluarkan racun

Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun.
Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.

5. Mengurangi stres

Bagaimana menangis bisa mengurangi stres ? Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin.

Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi.

6. Membangun komunitas

Selain baik untuk kesehatan fisik, menangis juga bisa membantu seseorang membangun sebuah komunitas. Biasanya seseorang menangis setelah menceritakan masalahnya di depan teman-temannya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan juga bersosialisasi.

7. Melegakan perasaan

Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun Anda didera berbagai macam masalah dan cobaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega.

Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa lebih baik dan lega. Keluarkanlah masalah di pikiranmu lewat menangis, jangan dipendam karena Anda bisa menangis meledak-ledak.

Jadi, tidak apa-apa kalau Anda menangis sesekali.

(Tapi tentu saja tidak seperti menagis yang di gambar ya, ~_~ just pic)